Ikan Mujair


Ikan Mujair

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus :Oreochromis
Spesies : O. mossambicus


Ikan Mujair adalah ikan air tawar yang masih berkerabat dekat dengan saudara dengan ikan nila. Bersama ikan manfish/angelfish, ikan discus, ikan lohan dan ikan oscar, ikan mujair dan ikan nila tergabung dalam keluarga Cichlid. Nama ilmiah Ikan Mujair adalah Oreochromis mossambicus, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang secara tidak tepat disebut "Java tilapia".

Ikan ini pertama kali ditemukan oleh Mbah Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar,Jawa Timur pada tahun 1939. Sebelum menjadi ikan jenis baru atau Mujair, awal mula ikan ini adalah ikan laut yang hidup di air asin. Kemudian karena usaha Mbah Moedjair ikan ini pun bisa hidup di air tawar, karena itulah ikan ini diberi nama Ikan Mujair sesuai penemuya Mbah Mujair.

Morfologi dan Anatomi

Morfologi Ikan Mujair

Ikan Mujair memiliki cavum oris, nostril yang terletak pada bagian dorsal kepala di depan mata  yang berfungis untuk mendeteksi rangsangan berupa bau, memiliki 5 macam sirip yaitu pinna dorsal, pinna pectoralis, pinna pelvicalis, pinna analis, dan pinna caudalis. Sisik ikan mujair merupakan sisik tipe sisik Ctenoid yang memiliki bentuk menyerupai kipas. Serta linea lateralis /gurat sisi, operculum sepasang terdapat dibangian kiri dan kanan bagian belakang caput.

Anatomi Ikan Mujair
Ikan Mujair memiliki jantung berbentuk piramida yang berhubungan dengan insang, pneumatocyt (gelembung renang) atau vessica natoria terletak di bagian dorsal perut berfungsi untuk menentukan dan mengetahui tinggi rendah letaknya di dalam air dengan mengurangi dan menambah isi pneumatocyt. Gonad pada ikan mujair jantan berwarna putih sedangkan pada ikan betina seperti agar agar, jernih sehingga pada saat terakhir pada saat bertelur akan tampak jelas. Hati berwarna merah, vesical fellea (kantung empedu) berwarna kehijauan, ginjal berwarna merah tua dan terletak dibagian ventral columna vertebralis. Mekanisme pernapasan ikan mujair sama dengan pernapasan ikan pada umumnya dimana cara membukadan menutup mulut secara bergantian dengan membuka dan menutup insang.

Ciri-Ciri

1. Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning.
2. Sisik berwarna kecoklatan, abu-abu dan juga kehitaman.
3. Bagian kepala berbentuk kerucut dan oval pada bagian depan, mirip seperti ikan nila
4. Matanya berwarna kemerahan, kehitaman dan juga ada yang berwarna kecoklatan.
5. Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak), dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari.
6. Ekor berbentuk tumbul di bagian ujungnya dan persegi dengan warna sama dengan siripnya.
7. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah sekitar 40cm.

Habitat

Ikan Mujair hidup secara berkelompok dengan penyebaran di perairan Afrika dan Indonesia. Tempat hidup ideal mereka berada diperairan tawar yang tenang seperti sungai, bendungan, dan danau. Ia merupakan spesies ikan yang bandel dan dapat bertoleransi dengan kondisi lingkungan yang tidak ideal, bahkan di perairan payau sekalipun. Mereka juga dapat hidup di air dengan kandungan amonia di atas rata-rata ataupun dengan kandungan oksigen terbatas.Ikan mujair memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif cepat, terutama di perairan dangkal. Penyebabnya adalah pertumbuhan tanaman air sangat cepat di perairan dangkal, sehingga ikan mujair mendapatkan pasokan pakan yang cukup.

Makanan

Ikan Mujair adalah omnivora yang aktif pada siang hari (diurnal). Makanan utama mereka adalah alga dan plankton. Mulut mereka yang besar sangat membantu mereka menghirup banyak air yang mengandung plankton. Plankton-plankton tersebut kemudian akan terperangkap oleh lendir yang dihasilkan oleh insang ikan. Lendir yang kaya akan plankton inilah yang kemudian akan ditelan oleh ikan mujair. Saat persediaan plankton tidak melimpah, mujair akan memakan udang/crustacea kecil, cacing tanah, tumbuhanair (duckweed), jentik nyamuk, atau serangga air lainnya.

Perkembangbiakan

Ikan Mujair akan matang secara seksual setelah usia 3 bulan atau lebih (ukuran sekitar 10 cm, berat 60-100 gram). Menjelang reproduksi, ikan mujair jantan akan berubah warna menjadi lebih gelap (hitam pekat). Sebelum kawin, ikan mujair jantan akan mencari dasar air berpasir pada kedalaman kurang dari 1 m sebagai tempat ideal sarang mereka. Lokasi dengan vegetasi lebih disukai, agar sarang mereka tidak mudah terdeteksi oleh predator. Ikan Mujair jantan kemudian membuat lubang dangkal berdiameter 30 cm untuk tempat mujair betina meletakkan telur. Setelah sarang disiapkan, Ikan Mujair jantan akan menjalankan aksinya untuk meyakinkan mujair betina untuk mengikutinya kembali ke sarang.

Ikan Mujair betina akan mengeluarkan sekitar 100-600 telur ke lubang sarang yang telah disiapkan. Ikan Mujair jantan lalu membuahi telur-telur itu dengan menyemprotkan sperma mereka ke arah sarang yang telah terisi telur. Setelah dibuahi, mujair betina akan menyimpan telur-telurnya di dalam mulut mereka (mouthbrooding)hingga anak mereka menetas dan siap dilepaskan ke alam liar. Selama menjaga telur/anak di dalam mulutnya, ikan mujair betina jarang makan.

Telur akan menetas sekitar 3-5 hari setelah dibuahi dan akan terus berlindung di mulut ibu mereka selama 14 hari sebelum mereka dapat berenang bebas di perairan lepas. Setelah keluar dari mulut ibu mereka, anak ikan mujair (berukuran sekitar 9 mm) akan belajar hidup mandiri dan berkumpul bersama anak ikan mujair lainnya di perairan dangkal. Sementara sang ibu akan kembali ke kelompok dewasa dan mencari pasangan lagi. Mujair betina dapat bertelur lagi setelah jeda waktu satu bulan.

Pembudidayaan

Ikan Mujair adalah ikan yang memiliki laju pertumbuhan sangat cepat, terutama jantan yang memiliki laju pertumbuhan 40% lebih cepat dibandingkan mujair betina. Terlebih jika pemeliharaan dipisah menurut jenis kelamin. Karena memiliki pertumbuhan yang cepat dan juga menjadi ikan populer masyarakat, banyak orang yang membudidayakan ikan ini. Media dan cara pembudidayaan ikan ini pun cukup beragam, ada yang menggunakan kolam terpal, kolam tanah, kolam cor/tembok, dan yang paling bagus adalah karamba.
Di beberapa daerah, dipelihara disawah pada saat musim tanam. Bibit ikan mujair ditebarkan di sawah dan akan tumbuh hingga ukuran konsumsi (12-15 cm) bersamaan saat padi siap panen.

Pemanfaatan

Sebagai ikan yang kaya akan protein hewani, banyak orang yang menggemari kuliner berbahan dasar ikan ini. Bahkan semakin hari permintaan pasar semakin meningkat saja. Dagingnya yang tebal serta rasanya yang khas dan nikmat tentunya membuat ketagihan kita yang membuatnya. Biasanya masyarakat mengonsumsi makanan ini dengan cara dibakar, digoreng, dan masih banyak lagi.

Refrensi:
» http://id.wikipedia.org/wiki/Mujair
» http://fredikurniawan.com/
» http://adearisandi.wordpress.com/2012/10/31/ikan-mujair/
» http://lokaltuban.blogspot.com (gambar)

Related Posts:

0 Response to "Ikan Mujair"

Post a Comment

Hay sobat, jangan lupa tinggalkan komentar ya, karena komentar sobat sangat bermanfaat bagi kelangsungan blog ini.
Berkomentarlah dengan bijak tanpa menyinggung pihak lain, tanpa unsur sata dan pornografi.